Pemerintah dan masyarakat Jawa Barat terus berupaya mewujudkan provinsi yang makmur dan harmonis sesuai dengan filosofi 'Gemah Ripah Repeh Rapih Kertaraharja'. Ungkapan ini mencerminkan harapan akan kehidupan yang sejahtera, damai, tertata, dan penuh kesejahteraan bagi seluruh warganya.
Dalam sebuah pertemuan baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, berdiskusi dengan Rama Anom Gugum Gumirat Barna Alam, pupuhu masyarakat adat Sunda Wiwitan, mengenai peran budaya dan kearifan lokal dalam pembangunan daerah.
Rama Anom Gugum Gumirat Barna Alam, pupuhu masyarakat adat Sunda Wiwitan, menekankan pentingnya peran budaya dalam mencapai tujuan tersebut. Beliau menyatakan bahwa dengan membangkitkan ekonomi kerakyatan dan menjaga kelestarian situs-situs bersejarah, masyarakat Jawa Barat dapat bersama-sama mencapai kesejahteraan yang merata. Gugum juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap anggaran dana UMKM agar tepat sasaran dan bebas dari korupsi.
Selain itu, Gugum bersama para pemangku adat di Jawa Barat berkomitmen meningkatkan partisipasi politik. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat peran serta masyarakat dalam menentukan arah pembangunan dan penegakan demokrasi di Indonesia.
Upaya kolektif ini mencerminkan semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya serta meningkatkan kesejahteraan bersama di Jawa Barat.
Kang Dedi menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya sebagai fondasi pembangunan yang berkelanjutan. Beliau menyatakan, Kearifan dalam Adat dan Adab Sunda harus tetap dilestarikan.
"Adat dan adab Sunda bukan sekadar warisan leluhur, tetapi juga cerminan dari cara kita menghormati alam, sesama manusia, dan nilai-nilai kehidupan. Dalam setiap tindakan, orang Sunda diajarkan untuk mengedepankan 'silih asah, silih asih, silih asuh'—saling mengajarkan, menyayangi, dan membimbing.
Rama Anom menambahkan bahwa pelestarian budaya tidak hanya memperkaya identitas daerah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat."
"Dengan menjaga tradisi dan kearifan lokal, kita dapat menciptakan harmoni dan kesejahteraan bersama, sesuai dengan semangat 'Gemah Ripah Repeh Rapih Kertaraharja'." tambahnya.
Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adat ini diharapkan dapat memperkuat upaya pelestarian budaya serta mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Barat.***