![]() |
Jet tempur Angkatan Udara Israel. Minggu (25/8/2024). Foto: JALAA MAREY / AFP |
INET99.ID - Sukacita seharusnya menyelimuti warga Gaza setelah gencatan senjata disepakati pada Rabu (15/1). Tapi, Israel merusaknya.
Jelang implementasi gencatan senjata pada Minggu (19/1) pekan depan, Israel tak menyurutkan serangannya ke Gaza. Rangkaian serangan udara menyebabkan 73 warga Gaza tewas.
Warga setempat mengaku sedih dan ketakutan atas aksi Israel baru-baru ini. Ada pula yang sampai menangis.
“Kami menunggu gencatan senjata dengan senang. Ini menjadi malam paling bahagia sejak 7 Oktober,” kata warga Gaza Saeed Alloush seperti dikutip dari AFP.
7 Oktober yang dimaksud adalah saat pertama kali perang di Gaza pecah. Selama setahun peperangan 46 ribu warga tewas.
Mayoritas di antar korban jiwa adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Saeed pun mengaku hatinya begitu tersayat mendengar puluhan nyawa masih melayang akibat gelombang serangan Israel sesaat setelah pengumuman gencatan senjata.
“Tiba-tiba kami menerima berita tentang tewasnya 40 orang (jumlah awal data korban jiwa)," kata Saeed yang di antara korban jiwa termasuk seorang pamannya,
"Kegembiraan seluruh wilayah berubah menjadi kesedihan, seolah-olah terjadi gempa bumi,” pungkas dia.