-->
  • Jelajahi

    Copyright © inet99.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Adsense

    Viral! Siswa SD di Banten Dipulangkan Paksa karena Belum Bayar Biaya Sekolah

    Jhon
    Monday, October 28, 2024, Monday, October 28, 2024 WIB
    Siswa SD di Pandeglang Dipulangkan karena Tunggakan Biaya Sekolah
    Pandeglang, iNet99.id – Tiga siswa SD di Kabupaten Pandeglang, Banten, tak kuasa menahan air mata ketika mereka dipulangkan secara paksa dari sekolah karena belum melunasi tunggakan biaya sekolah sebesar Rp 42 juta. Ketiga siswa tersebut, yang masih duduk di bangku sekolah dasar, harus menahan malu dan kekecewaan saat kembali ke rumah tanpa bisa mengikuti kegiatan belajar.

    Kisah pilu ini bermula ketika pihak sekolah memutuskan untuk menindaklanjuti tunggakan yang belum terbayar dengan memulangkan siswa yang belum melunasi biaya. Bagi keluarga mereka, terutama orang tua yang berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup, kondisi ini sungguh menjadi beban yang berat. Sang ayah, yang bekerja serabutan dan penghasilannya tak menentu, mengaku tak mampu memenuhi biaya tersebut dalam waktu singkat.

    Di rumah, suasana penuh keharuan terjadi ketika ketiga siswa itu mengungkapkan perasaan kecewa dan sedih mereka kepada sang ayah. Sang ayah, yang mendengar cerita anak-anaknya, merasa terpukul. Ia mengakui bahwa dalam kondisi ekonomi seperti ini, memenuhi biaya sekolah yang tergolong besar adalah tantangan berat.

    "Saya bekerja serabutan, kadang ada penghasilan, kadang tidak. Saya hanya ingin anak-anak saya bisa sekolah tanpa masalah," ujarnya dengan nada sendu.

    Ketiga anaknya, yang masing-masing masih berusia di bawah 12 tahun, merasa malu harus meninggalkan sekolah lebih awal karena urusan keuangan yang sebenarnya berada di luar kendali mereka.

    Sejak awal, mereka semangat bersekolah dan bercita-cita besar untuk masa depan. Namun, insiden ini membuat mereka merasa terkucilkan dan menimbulkan trauma mendalam.

    Kisah ini dengan cepat menyebar ke kalangan masyarakat sekitar dan mengundang berbagai reaksi. Banyak yang merasa prihatin dengan nasib ketiga siswa itu, dan mereka menilai bahwa pendidikan dasar seharusnya tidak terbentur oleh kendala finansial.

    "Anak-anak tidak seharusnya menanggung beban finansial seperti ini. Pendidikan adalah hak mereka," ujar salah satu tokoh masyarakat.

    Beberapa aktivis pendidikan dan lembaga sosial juga menyuarakan keprihatinan mereka. Mereka berharap agar pemerintah daerah dan pihak sekolah dapat mempertimbangkan solusi yang tidak melibatkan pemulangan siswa secara paksa, mengingat hal ini dapat berdampak psikologis dan mempengaruhi semangat belajar anak.

    Kejadian ini menjadi refleksi tentang pentingnya sistem pendidikan yang inklusif, terutama bagi keluarga dengan ekonomi terbatas. Dengan adanya perhatian dari pihak terkait, diharapkan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa memperoleh hak pendidikan tanpa hambatan yang memberatkan.



    Red.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini