Harga Minyak Dunia Melonjak, Indonesia Bersiap Hadapi Dampak Ekonomi

Kenaikan harga minyak ini diperkirakan akan memberikan dampak langsung pada perekonomian Indonesia

Jakarta, iNet99.id - Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa minggu terakhir, didorong oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta pembatasan produksi dari negara-negara anggota OPEC+. Harga minyak Brent kini mencapai USD 100 per barel, level tertinggi sejak 2022.

Kenaikan harga minyak ini diperkirakan akan memberikan dampak langsung pada perekonomian Indonesia, mengingat negara ini masih bergantung pada impor minyak untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk menekan dampak inflasi yang mungkin terjadi akibat lonjakan harga minyak.

"Indonesia harus siap menghadapi peningkatan biaya impor energi, yang kemungkinan akan memengaruhi harga bahan bakar dalam negeri dan sektor transportasi. Kami akan terus memantau situasi ini dan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional," ujar Bahlil.

Selain itu, Bank Indonesia juga mengingatkan bahwa inflasi energi dapat memengaruhi daya beli masyarakat. Bank sentral mungkin akan mempertimbangkan penyesuaian kebijakan moneter guna menjaga kestabilan harga dan mengelola ekspektasi inflasi.

Beberapa pengamat ekonomi memperkirakan bahwa jika harga minyak tetap tinggi dalam jangka panjang, pemerintah mungkin akan mempertimbangkan opsi seperti subsidi energi tambahan atau kebijakan fiskal untuk meringankan beban masyarakat.

Tanggapan Pasar Kenaikan harga minyak ini memicu respon dari sektor industri, terutama transportasi dan manufaktur, yang mengandalkan bahan bakar fosil. Beberapa perusahaan logistik sudah mulai menyesuaikan tarif pengiriman untuk mengimbangi biaya operasional yang meningkat.

Sementara itu, harga bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) diperkirakan akan mengalami penyesuaian dalam waktu dekat, meskipun pemerintah berusaha untuk menunda kenaikan harga dengan mekanisme subsidi.

Perkembangan ini akan terus dipantau oleh berbagai pihak, mengingat dampaknya yang luas terhadap ekonomi global dan domestik.***

(Red)