Mundur Dari Partai Golkar, Wanda Hamidah : Saya Memutuskan Untuk Tidak Lagi Menjadi Bagian Dari Partai Politik Yang Mendukung Oligarki

Jhon
By
0

Baca Juga

JAKARTA, INET99.id - Merasa kecewa dengan partai Golkar, mantan presenter televisi yang juga seorang politikus Wanda Hamidah akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari kader partai berlambang pohon beringin.


Pernyataan Wanda tersebut di ungkapkan lewat unggahan di akun Instagramnya @wanda_hamidah dengan memasang konten "Peringatan Darurat".


"I'm out from Golkar. I don't wanna be in a wrong side of history. I love my country too much. Indonesia is not for sale," tulis Wanda, Rabu (21/8/2024).

Tangkap layar Instagram @wanda_hamidah

Wanda melihat situasi politik, ekonomi, hukum dan yang lainnya selama dipegang Presiden Jokowi merasa sudah terlalu membabi buta dalam bergerak. Wanda tidak menyangka jokowi bisa berbuat sejauh itu. 


Baca juga : MK Buka Peluang Parpol Yang Tidak Dapat Kursi Di DPRD Ajukan Calon Kepala Daerah


"Kenapa keluar dari Golkar? Kan sebetulnya juga aku melihat situasi politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya semuanya, secara keseluruhan kan terlalu, Jokowi membabi buta kalau bahasa aku. Itu sih sebetulnya. Membabi buta. Aku enggak menyangka akan segila ini untuk mengangkangi, melakukan upaya represif yang segila ini dalam mengangkangi, terutama hukum dan perundang-undangan gitu. Jadi mungkin hari ini klimaksnya ya," ujar Wanda dikutip dari Kompas.com.


"Yang terkait upaya-upaya penjegalan, enggak cuma upaya-upaya penjegalan konsitusi. Terus kemudian sekarang masuk kepada upaya-upaya penjegalan partai politik," tambahnya.


Surat pengunduran dirinya sudah dikirim ke DPP Partai Golkar. Hal itu diungkapkan Wenda kepada media Antara.


"Surat pengunduran diri sudah saya kirimkan ke DPP pada hari ini," kata Wanda dikutip dari Antara, Rabu (21/8/2024).


Terkait unggahannya di Instagram Wanda menjelaskan bahwa ada sejumlah peristiwa politik yang membuatnya kecewa terhadap Golkar dan partai politik di Indonesia secara umum.


Peristiwa-peristiwa itu mencakup peran partai politik dalam meloloskan beberapa undang-undang kontroversial, yang menurutnya tidak berpihak pada rakyat dan pemerintahan yang bersih, seperti Undang-Undang KPK dan Undang-Undang Cipta Kerja.


"Saya telah mempertimbangkan dengan matang. Melihat perkembangan dua tahun terakhir, saya memutuskan untuk tidak lagi menjadi bagian dari partai politik yang mendukung oligarki dan mengembalikan Indonesia ke era Orde Baru," tegasnya. Dikutip dari Beritasatu.com





• Editor : Jhon

• Media : inet99.id

• Sumber : Antaranews, Beritasatu.com, Kompas.com, Instagram




Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)