FKUB Bali Serukan Tarawih Pertama Dilaksanakan Di Rumah Atau Mesjid Terdekat Dan Tidak Menggunakan Pengeras Suara

iNet99
By
0

Baca Juga


FKUB Bali Serukan Tarawih Pertama Dilaksanakan Di Rumah Atau Mesjid Terdekat Dan Tidak Menggunakan Pengeras Suara


Bali, iNet99.id - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali mengeluarkan seruan bersama terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 yang bertepatan dengan awal puasa Ramadan 1445 juga diperkirakan jatuh pada hari yang sama agar melaksanakan salat tarawih di masjid terdekat atau di rumah masing-masing selama Hari Raya Nyepi berlangsung, Selasa (5/3/2024).


Hal tersebut disampaikan Ketua FKUB Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet beberapa hari lalu kepada media.


Baca juga : Polda Jabar Pecat 28 Anggota Polisi Secara Tidak Hormat, Karena Kasus Narkotika Hingga Pelecehan Seksual


"Umat Islam dalam melaksanakan salat tarawih di rumah ibadah terdekat dengan berjalan kaki atau di rumah masing-masing dan tidak menggunakan pengeras suara serta menggunakan lampu penerangan yang terbatas," tulis Sukahet dalam seruan bersama.

Ketua FKUB Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet
Beliau juga meminta kepada seluruh majelis-majelis agama dan lembaga sosial keagamaan serta instansi terkait di Bali untuk mensosialisasikan seruan tersebut kepada seluruh umat beragama di Bali.


"Seluruh masyarakat wajib menaati seruan bersama ini," tambahnya.


Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali melalui sekretarisnya Ismoyo Soemarlan mengatakan bahwa MUI telah menyosialisasikan mengenai seruan bersama perayaan Hari Raya Nyepi seperti apa yang disampaikan oleh ketua FKUB.


"Iya pakai surat itu kami sebarkan ke ormas-ormas. Kami sebarkan ke MUI kabupaten/kota," ujar Ismoyo.


MUI meminta kepada masyarakat yang ingin salat tarawih di masjid untuk menyesuaikan aturan dari desa adat setempat. Tetapi, MUI mengimbau masyarakat agar salat di rumah masing-masing saat Hari Raya Nyepi berlangsung.


"Imbauan kami dari MUI koordinasi dengan desa setempat kalau desa setempat tidak mengizinkan ya mengikuti, jangan ada perlawanan," tambahya.


Tahun ini, kata Ismoyo, MUI akan lebih memperkuat komunikasi kepada masyarakat dan aparat desa setempat agar kejadian tahun lalu di Sumber Klampok, Buleleng, tidak terulang kembali.


"Kalau kami koordinasi dengan daerah setempat, sebenarnya Sumber Klampok itu sudah (disosialisasikan). Tapi sepertinya ada miskomunikasi itu yang harus diperbaiki lagi," pungkasnya.





• Red

• Editor : As

• Media : iNet99.id


Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)