Caleg Gagal Di Subang Nyalakan Petasan Di Mesjid, Satu Orang Tewas

iNet99
By
0

Baca Juga

Ahmad Rizal Calon Legislatif (Caleg) DPRD Dapil 4 Kabupaten Subang


Subang, iNET99.id - Seorang nenek bernama Dayeh (60) di Subang meninggal dunia diduga akibat dari ledakan petasan disebuah mesjid oleh Ahmad Rizal Calon Legislatif (Caleg) DPRD Dapil 4 Kabupaten Subang bersama team suksesnya, Minggu, (25/02/2024).


Aksi tak terpuji tersebut viral dimedia sosial karena kesal suara Ahmad Rizal yang juga mantan ketua DPC Partai Demokrat Subang ini memperoleh suara kecil di Pemilu 2024.


Aksi tersebut dilakukan di kampung halamannya dengan menyalakan petasan di siang bolong, di atas menara masjid bersama tim suksesnya.

Diketahui, nenek tersebut baru saja pulang dari rumah sakit dan langsung terkena serangan jantung hingga meninggal dunia setelah sebelumnya kaget dengan suara petasan.

“Korban sempat kesulitan mendapatkan perawatan hingga akhirnya meninggal pada Sabtu sore kemarin,” ujar Daspin, kerabat korban.
Bahkan, yang lebih memperihatinkan lagi, Ahmad Rizal membongkar jalan beton di Dusun Tegal Koneng, Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, yang dibangun dari dana aspirasi caleg tersebut selama dua periode menjadi anggota DPRD Subang.

Akibat dari aksi caleg tersebut, masyarakat Tambakjati menjadi resah, bahkan kabarnya tak sedikit anak-anak dan orang tua yang jatuh sakit hingga menjalani perawatan di rumah sakit akibat suara petasan yang berdaya ledak cukup besar.


Pasca ledakan tersebut kondisi dilokasi sudah mulai kondusif setelah Polisi menenagkan Caleg.
Klarifikasi Ahmad Rizal 

Menurut Ahmad, kabar yang beredar terkait dengan teror terhadap warga tersebut tidak benar adanya. Ia mengaku sama sekali tidak meneror warga menggunakan petasan.

"Terkait dengan kabar tersebut itu sepenuhnya tidak benar. Pertama tentang meresahkan warga merasa diteror, ini tanya saja langsung sama warga merasa diteror atau tidak. Bahkan ada yang tidak kebagian pada minta petasan ke saya," ujar Ahmad, Senin (26/02/2024).

Ia juga menyampaikan, bahwa menyalakan petasan dilakukannya di beberapa titik yang berbeda. Namun, menurutnya hanya satu kampung di desa itu yang mempersoalkan kejadian ini.

"Artinya kalau memang merasa diteror kenapa cuman satu kampung yang mempertanyakannya, padahal kan ada delapan kampung di Desa Tambak Jati yang ikut menyalakan petasan," katanya.

Terkait masalah pembongkaran jalan, Ahmad juga memberikan klarifikasi bahwa apa yang dilakukan olehnya itu bukan merupakan dana aspirasi masyarakat, melainkan dari dana pribadi saat dirinya masih menjabat sebagai anggota DPRD Subang periode 2014-2019.

"Saya tegaskan jalan coran itu bukan dana aspirasi itu merupakan uang pribadi dan itu bukan jalan umum, tapi jalan buntu jadi tidak ada itu dari dana aspirasi," tambahnya.

Ahmad juga menambahkan bahwa pembongkaran coran sudah ada kesepakatan dan janji bersama warga Blok Jambu. Jika suara dari Blok Jambu jelek maka jalan tersebut akan dibongkar kembali.

"Terus soal pembongkaran coran. Gini, coran itu dari tahun berapa. Itu memang sudah ada kesepakatan dan janji bersama warga Blok Jambu itu sepenuhnya memilih saya. Cuman saya bilang kalau suara saya jelek saya angkat lagi yah terus dijawab sama mereka oke siap. Ternyata suara saya hanya 40 jelek, terus saya tagih janjinya dong," pungkasnya.


• Jurnalis : As
• Editor : Andi
• Media : iNET99.id

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)