Ketua TP PKK, Emma Dety Memberikan Wawasan dan Ilmu Kepada Para Kader PKK Kabupaten Bandung

iNet99
By
0

Baca Juga

Ketua TP PKK, Emma Dety Memberikan Wawasan dan Ilmu Kepada Para Kader PKK Kabupaten Bandung


Kabupaten Bandung, iNET99.id - Demi mewujudkan tertibnya administrasi, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Kabupaten Bandung, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna di gedung aula kecamatan Pacet, Memberikan wawasan dan ilmu kepada para kader, Kamis (25/01/2024).

Menurut Bunda Bedas sapaan akrabnya Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, yang merupakan Ketua TP PKK Kabupaten Bandung itu, kegiatan pembinaan ini, akan dilakukan di setiap kecamatan, untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), para kader PKK yang ada di Kabupaten Bandung.

Dengan kegiatan ini, Bunda Bedas berharap, para pengurus TP PKK Kabupaten Bandung di setiap kecamatan bisa bertambah ilmu dan pengetahuannya.


"Kader PKK maupun masyarakat, yang tadinya belum paham menjadi paham," kata bunda bedas yang juga istri dari Bupati Bandung Dadang Supriatna ini. 

Selain itu, Emma Dety mengatakan, kegiatan PKK erat kaitannya dengan tugas dan fungsi  Sekretaris Desa (Sekdes) yang ada di masing-masing desa. Dengan itu, tugas Sekdes sebagai Ketua Pokjanal Posyandu di Desa




"Ada kewajiban Sekdes, jika masih ada yang belum memiliki posyandu, bisa dialokasikan melalui ADPD (Alokasi Dana Perimbangan Desa), dan untuk pembangunan fisik juga bisa dari anggaran Dana Desa. Bangunan bisa dari Dana Desa, jika masih ada yang belum memiliki bangunan maupun fasilitas Posyandu di desa," tuturnya. 

Emma Dety mengungkapkan banyaknya program pemerintah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, dan diharapkan Sekdes bisa menyampaikannya kepada masyarkat. Di antaranya ada program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Selain 13 program prioritas Bupati Bandung lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 


"Ada juga program guru ngaji, Besti (Beasiswa ti Bupati). Program Besti ini  untuk anak berprestasi yang berasal dari keluarga dengan ekonomi yang kurang mampu," katanya.  

Emma Dety juga turut memberikan edukasi kepada para kader PKK. Ia berharap di setia RW, harus bisa menanam tanaman pangan yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, di antaranya tanaman cabai, bawang daun, tomat, jahe, seledri, kunyit, cikur, surawung, saladah, leunca, dan tanaman sayuran lainnya. 

"Tanaman sayuran itu bisa ditanam di polibag, pot, dan bekas kemasan minyak kelapa atau bekas barang lainnya. Banyak media tanaman yang bisa digunakan, termasuk bekas air mineral bisa digunakan sebagai media tanam," katanya.


Salin itu, Emma Dety mengedukasi kader PKK untuk budidaya ikan, dengan menggunakan ember, jolang, bekas galon air,  baskom dan media lainnya. 

"Budidaya lele, mujair dan ikan lainnya bisa memanfaatkanmedia tersebut," katanya. 

Menurutnya, untuk mensupport program budidaya ikan itu. Desa harus bisa menyediakan bibit ikan yang dikomunikasikan dengan Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung. 

Emma Dety, turut memberikan edukasi kepada para kader PKK dalam upaya pilah pilih olah sampah melalui program TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip Reduce, Reuce, Recycle).

Ia, berharap kepada kader PKK untuk memperhatikan sampah plastik dari bekas kantong belanja maupun bekas benda atau sisa kemasan plastik.

Selain itu, sampah keresek, sampah kertas, sampah perbotolan, sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun), seperti  pecahan kaca, kaleng bekas, batu batre, bekas lampu, softex, pampers bayi dan lainnya.


"Pampers bayi itu, bisa digunakan bahan daur ulang. Bekas pampers bayi bisa ditampung di bank sampah," katanya. 

Emma Dety pun memberikan edukasi kepada kader PKK untuk membuat LCO (lubang cerdas organik) untuk menampung sampah organik. Minimal membuat 2,  LCO setiap rumahnya, dengan kedalaman 75-100 cm.

"LCO ini, untuk menampung sisa sayuran maupun makanan bekas sampah rumah tangga," katanya.

Emma Dety juga turut memberikan edukasi terkait tata cara pembuatan pupuk kompos yang berasal dari bahan-bahan yang ada di sekitarnya. 
Mulai dari menggunakan sisa dedaunan, bubuk gergaji, dedak, kardus yang dicampur tanah, kemudian disiram air beras dan sedikit air yang  dicampur gula putih. 

"Dalam kurun waktu satu bulan bisa jadi pupuk kompos untuk tanaman. Pupuk kandang (kambing atau domba)  bisa digunakan pupuk organik yang dinilai lebih bagus untuk kesuburan tanah dan tanaman.  Jadi di lingkungan sekitar banyak potensi yang bisa dijadikan pupuk organik. Jadi tidak ada alasan kekurangan pupuk," jelasnya. 

Ia berharap para kader PKK untuk menjadi contoh bagi masyarakat lainnya. "Harus menjadi contoh dulu bagi diri sendiri, baru ke orang lain," harapnya. 

Disampingi itu, Emma Dety turut  mengungkapkan pentingnya keluarga tangguh bencana, selain desa harus tanggap dalam menghadapi potensi bencana. Seperti ancaman banjir, longsor dan bencana lainnya. 


"Stunting juga bisa dianggap bencana. Covid-19,  juga bisa disebut bencana. DBD (demam berdarah dengue) juga bisa disebut bencana. Antisipasi DBD, yaitu dengan cara gotong royong membersihkan selokan, selain melaksanakan foogging untuk antisipasi ancaman penyakit DBD supaya tidak menyebar," katanya. 

Dikatakannya, untuk penanganan stunting bisa menggunakan anggaran Dana Desa. Untuk menangani stunting, ia menyebutkan bayi yang diberikan makanan bergizi dengan kondisi bayi usia 6 bulan sampai 24 bulan yang berada di bawah garis merah. 

"Makanan bergizi itu bisa berupa telor, ikan, daging, sayuran dan lain-lian," katanya. 

Emma Dety berharap ibu hamil juga diberikan makanan bergizi supaya tidak melahirkan bayi stunting.


- Jurnalis : Uus - Cies
- Editor : Andi Setiadi
- Media : iNET99.id

@Copyright2024

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)