Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ono Surono mengadakan acara Pasanggiri Kawih Wanda Anyaran di De Majestic

iNet99
By
0

Baca Juga



Bandung, iNET99.id - Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ono Surono mengadakan acara Pasanggiri Kawih Wanda Anyaran di De Majestic, Braga, Kota Bandung, Sabtu 2 Desember 2023.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap Maestro Kawih Sunda Koko Koswara, Ono Surono seorang politisi dari Partai PDI tersebut mengatakan bahwa pasanggiri tersebut  menjadi tribute untuk seniman Sunda, Koko Koswara, yang merupakan maestro kawih Sunda.

“Hal ini selaras dengan visi misi PDI Perjuangan dan juga pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD terkait bagaimana berkepribadian di bidang budaya. Kita ingin seni da budaya menjadi jati diri bangsa sekaligus para pelakunya diberikan penghormatan dan penghargaan atas dedikasi mereka,” tuturnya.

Dengan diadakannya kegiatan tersebut, Ono Surono ingin agar seni dan budaya tradisional terus berkembang dan dilestarikan. Ia juga berharap agar muncul generasi-generasi penerus yang bisa membawa kesenian dan budaya Tanah Air khususnya Sunda ke tingkat internasional.

“Anak muda sekarang ini mendapat tantangan yaitu masuknya budaya-budaya asing. Dengan kegiatan seperti ini bisa menjaga generasi muda kita tidak terpapar oleh budaya-budaya asing tersebut,” ungkap Ono Surono disela-sela acara tersebut.

80 peserta mengikuti Pasanggiri Kawih Wanda Anyaran yang memperebutkan Piala Megawati Soekarnoputri kelompok anggana sekar dan rampak sekar tersebut. 

Acara tersebut juga di hadiri oleh Ketua umum Paguyuban AKSAN (Aliansi Kulawarga Sunda Nusantara) Hildan Kristo biasa disapa Kang Wildan. Kang Wildan mengatakan bahwa dengan di adakannya acara Pasanggiri Kawih Sunda oleh Ono Surono, dirinya sangat bangga atas acara tersebut.

"Saya merasa bangga dan terharu melihat acara pasanggiri kawih sunda, yang selama ini Pasanggiri kawih jarang sekali tampil di Jawa Barat, tentunya saya ucapkan terima kasih banyak kepada Sahabat saya Ono Surono dan Dian Rahadian juga sahabat-sahabat saya yang hadir atas kesempatan saya untuk membagikan hadiah kepada para peserta,tentunya ini adalah momen yang luar biasa" tutur Kang Wildan saat ditemui wartawan media online iNET99.id disela-sela acara.

Sekretaris Sidang Dewan Juri Sony Riza Windiagiri menjelaskan, pasanggiri tersebut merupakan sebuah ajang kontestasi yang digelar oleh Yayasan Cangkurileng dan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat. Ia berharap ada evaluasi dari setiap daerah yang mengadakan pelatihan-pelatihan sesuai amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan dan harus merawat juga melestarikan budaya.

“Jadi, kegiatan ini salah satu bentuk pelestarian seni dan budaya, utamanya seni kawih. Kawih itu salah satu jenis vokal Sunda yang sebetulnya memang sudah ada sejak dahulu, tapi embel-embel wanda anyaran karena ada nama pencetusnya, yakni Koko Koswara,” ujarnya.

Hal itulah yang membedakan kawih-kawih klasik dan wanda anyaran. Karya Koko Koswara dari generasinya ke bawah disebut wanda anyaran.

“Saya melihat mulai ada peningkatan dari segi kualitas dan kuantitas. Saya sempat ikut pasanggiri sejak 2004 tapi tak sebanyak saat ini. Saya berterima kasih pada PDI Perjuangan Jawa Barat yang sudah peduli pada lagu-lagu kawih Mang Koko dan generasi seterusnya untuk tetap melestarikan,” katanya.

Peserta yang ikut dalam pasanggiri tersebut ada kategorinya, yakni suara murwa (pemula), suarantara (di antara pemula dan mahir), suara nindya (mahir), dan suara utama (kelas bintang). Sony pun menjelaskan,  "Kenapa kelas bintang? Karena memang biasanya pasanggiri itu sudah ketebak juaranya. Maka, peserta yang sudah memperoleh juara 1, 2, dan 3 di tingkat kota/kabupaten dan provinsi itu harus masuk suara utama. Kami menilai peserta yang ikut itu mulai hapalan, notasi, lirik, hingga teknik ngawihan serta gestur dan ekspresi."

(**Aj)

#pasanggirikawinsunda #OnoSurono #Pdipjawabarat

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)